Teruntuk Sahabatku

Hujan sebentar sore tadi menyisakan angin dingin yang semilir berhembus menerpa sekujur tubuh ini, dingin sangat, begitu terasa, ditambah dengan dinginnya dirimu yang tak bisa kau sembunyikan. Menyimpan sebuah makna yang amat dalam yang tak kau ungkapkan. Tapi sedikit aku bisa merasa apa yang kau rasa saat ini. Nampaknya kau memang sudah terjerumus lebih dalam dari apa yang aku fikirkan.

Itu sudah terjadi, sahabatku....
Menyesal tiada guna, engkau bersedih ataupun tertawa, semua sama...
Sekarang saatnya dirimu bangkit, sadar saja tidaklah cukup, harus ada langkah untuk mewujudkan, harus ada ikhlas memudahkan hal yang kau anggap sulit... Tunjukkan bahwa benar-benar hanya Allah yang kau cinta, kau adalah pejuang, luruskan kembali niatmu, bersihkan hatimu, evaluasi diri, perbaiki segala sikapmu yang membuatmu menjadi lemah. Ingat, banyak orang-orang yang sayang kepadamu, disekitarmu. Yang kasih sayang mereka semoga membawamu lebih mencintai tuhan-Mu.

Singkirkan virus yang sedang manjangkiti hatimu, ku yakin kau bisa melakukannya.
Esok ketika aku melihatmu aku ingin kau tunjukkan sinar wajah semangatmu, 

Esok ketika aku berbicara denganmu, ingin ku dengar sebuah semangat perubahan yang kau ucap.
Ada hikmah yang harus di ambil dari apa yang kita alami, Allah sedang mengajarimu menjadi insan yang lebih baik.

Semangaaat...!!!